Monday 15 October 2012

CINTA, yang mana perlu didahulukan?

Salam pembaca lelap yang aqma kasihi kerana ALLAH... Ada  sedikit perkongsian yang aqma terbaca melalui Muslimahzone.com hari ini. Sangat menarik dan harapnya rentetan cerita di bawah dapat memberi kita sedikit pengajaran dalam pencarian penyejuk hati/khalifah hati/bidadari hati untuk menemani setiap dari kita hingga ke Jannah, insyaALLAH... Hayati...
 
Muslimahzone.com - Ini adalah kisah seorang pemuda tampan yang soleh dalam memilih calon isteri, kisah ini tak bisa dipastikan fakta atau tidak, namun semoga pelajaran yang ada didalamnya dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama Muslimah yang belum menikah semoga menjadi renungan.
 
Ia sangat tampan, taat (soleh), berpendidikan baik, orang tuanya menekannya untuk segera menikah.
Jadi kedua orang tuanya, telah memiliki banyak proposal yang datang, dan dia telah menolaknya semua. Orang tuanya berpikir, mungkin saja ada seseorang yang lain yang berada di pikirannya.
 
Namun setiap kali orangtuanya membawa seorang wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan “dia bukanlah orangnya!”
 
Pemuda itu menginginkan seorang gadis yang relijius dan mempraktekkan agamanya dengan baik (shalihah). Suatu malam, orangtuanya mengatur sebuah pertemuan untuknya, untuk bertemu dengan seorang gadis, yang relijius, dan mengamalkan agamanya.
 
Pada malam itu, pemuda itu dan seorang gadis yang dibawa orangtuanya, dibiarkan untuk berbicara, dan saling menanyakan pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa.
 
Pemuda tampan itu, mengizinkan gadis itu untuk bertanya terlebih dahulu.
 
Gadis itu menanyakan banyak pertanyaan terhadap pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu, pendidikannya, teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya hidupnya, apa yang ia sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran sepatunya…
 
Si pemuda tampan menjawab semua pertanyaan gadis itu, tanpa melelahkan dan dengan sopan. Dengan tersenyum, gadis itu telah lebih dari satu jam, merasa bosan, karena ia sedari tadi yang bertanya-tanya, dan kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya sesuatu padanya?
 
Pemuda itu mengatakan, baiklah, Saya hanya memiliki 3 pertanyaan. Gadis itu berpikir girang, baiklah hanya 3 pertanyaan, lemparkanlah.
 
Pemuda itu menanyakan pertanyaan pertama:
Pemuda: Siapakah yang paling kamu cintai di dunia ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah mengalahkannya?
Gadis: Ini adalah pertanyaan mudah, ibuku. (katanya sambil tersenyum)
 
Pertanyaan ke-2
Pemuda: Kamu bilang, kamu banyak membaca Al-Qur’an, bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui artinya?
Gadis: (Mendegar itu wajah si Gadis memerah dan malu), aku belum tahu artinya sama sekali, tetapi aku berharap segera mengetahuinya insya Allah, aku hanya sedikit sibuk.
 
Pertanyaan ke-3
Pemuda: Saya telah dilamar untuk menikah, dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik daripada dirimu, Mengapa saya harus menikahimu?
Gadis: (Mendengar itu si Gadis marah, dia mengadu ke orangtuanya dengan marah), Aku tidak ingin menikahi pria ini, dia menghina kecantikan dan kepintaranku.
Dan akhirnya orangtua si pemuda sekali lagi tidak mencapai kesepakatan menikah. Kali ini orangtua si pemuda sangat marah, dan mengatakan “mengapa kamu membuat marah gadis itu, keluarganya sangat baik dan menyenangkan, dan mereka relijius seperti yang kamu inginkan. Mengapa kamu bertanya (seperti itu) kepada gadis itu? beritahu kami!”
  1. Pemuda itu mengatakan, Pertama aku bertanya kepadanya, siapa yang paling kamu cintai? dia menjawab, ibunya. (Orangtuanya mengatakan, “apa yang salah dengan itu?”) pemuda itu menjawab, “Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahu’alaihi wa sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita mencintai Allah dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu, dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan berbagi cinta ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.
  2. Pemuda itu berkata, kemudian aku bertanya, kamu banyak membaca Al-Qur’an, dapatkan kamu memberitahuku arti dari salah satu surat? dan dia mengatakan tidak, karena belum memiliki waktu. Maka aku pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa Aku harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya, dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu untuk suaminya.
  3. Pertanyaan ketiga yang aku tanyakan kepadanya, bahwa banyak gadis yang lebih cantik darinya, yang telah melamarku untuk menikah, mengapa Aku harus memilihmu? itulah mengapa dia mengadu, marah. (Orangtua si pemuda mengatakan bahwa itu adalah hal yang menyebalkan untuk dikatakan, mengapa kamu melakukan hal semacam itu, kita harus kembali meminta maaf). Si pemuda mengatakan bahwa Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) mengatakan “jangan marah, jangan marah, jangan marah”, ketika ditanya bagaimana untuk menjadi shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya??
 
Pelajaran akhlak dari kisah tersebut adalah, pernikahan berdasarkan:
  • Ilmu, bukan hanya penampilan (kecantikan)
  • Amal, bukan hanya berceramah atau bukan hanya membaca
  • Mudah memaafkan, tidak mudah marah
  • Ketaatan/ketundukan/keshalihan, bukan sekedar nafsu
Dan memilih pasangan yang seharusnya:
  • Mencitai Allah lebih dari segalanya
  • Mencintai Rasulullah (shalallahu ‘alai wa sallam) melebihi manusia manapun
  • Memiliki ilmu Islam, dan beramal/berbuat sesuai itu.
  • Dapat mengontrol kemarahan
  • Dan mudah diajak bermusyawarah, dan semua hal yang sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam.
Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Wanita dinikahi karena empat hal, [pertama] karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”. (HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466)

(zafaran/muslimahzone.com)

P/S: MasyaALLAH... Harapnya kita mendapat pengajaran ini bersama...
Ayuh kita mengaudit diri, lihat apa yang terkurang, masih sempat untuk perbetulkan diri... Semoga kita semua di dalam lindungan ALLAH S.W.T, InsyaALLAH

Wednesday 10 October 2012

Quotes of the day: Don't ever look back...



Don't ever look back on life with regret. Remember every path walked is walked for a reason. Every day is full of its own blessings no matter how BIG or small...
Quote by Mr. ASIQS

P/S: Sayang-sayang aqma, jangan lupa! Malam ni kita berkampung di Denai Alam! Jangan lupa agenda-agenda yang harusssss kita realisasikan sebelum raya Haji ini ya! InsyaALLAH, booking pun aqma dah dapat sebelum kita publishedkan gambar our latest abaya by HAIFAA' MUSLIMAH...

T.Y.P.E wanita di dalam Al-Quran

As Salam buat pembaca lelap yang aqma kasihi kerana ALLAH...
Terlanjur ALLAH menyedarkan aqma pada waktu dinihari dan alhamdulillah aqma berkesempatan meluah segala ayat-ayat cinta buatNYA, masa yang bersisa sebelum masukknya waktu subuh aqma isikan dengan tausi'yah dari Habib Ali Zaenal di majlis Maulid yang aqma tak sempat hadir melalui youtube.. Alhamdulillah, teknologi yang ada membuatkan kita tidak ketinggalan dalam menceduk ilmu di majlis-majlis ta'lim yang tidak sempat untuk kita hadiri....

Sambil-sambil itu, terbaca sebuah article dari muslimahzone.com yang banyak mengupas kisah-kisah tentang muslimat.. Jadi, ukhti-ukhti di luar sana... Khas buat anda, aqma kongsikan sedikit paparan kecil yang sempat aqma terpandang dan terbaca buat pedoman kita...


Type-type Wanita Dalam Al-Quran...

Setidaknya ada lima type wanita dalam Al-Qur’an, yakni, pertama, type pejuang. Wanita type pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya dilecehkan. Type ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun.

Walau berada dalam cengkraman Fir’aun, Asiyah mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.

Allah SWT mengabadikan do’anya, “Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang di zalim.” (QS. At-Tahriim: 11).

Kedua, type wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya. Type ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya di isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya.

“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam (QS. Maryam: 20).

Karena keutamaan inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.

Ketiga, type penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip. Type ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin.

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5). Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.

Keempat, type wanita penggoda. Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an,

“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).

Kelima, type wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. Allah SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang shaleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.

Difirmankan, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).

Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu. Namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada type pejuang yang kokoh keimanannya, ada wanita shalihah yang tangguh dalam ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri, ada pula type penghasut, penggoda, dan pengkhianat.

Terserah kita mau pilih yang mana. Bila memilih type pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.

“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. An-Nuur: 34). Wallaahu a’lam

Sumber: muslimahzone.com

Tuesday 9 October 2012

Surprise dari ALLAH

Salam pembaca lelap yang dikasihi kerana ALLAH S.W.T...
Rasanya dah lama aqma tidak update blog ini... Kerana alhamdulillah jadual mingguan dan bulanan di dalam organizer semakin padat dan penuh. Diberi kesihatan dan kudrat yang kuat untuk terus menghadiri majlis ta'lim dan memenuhi tuntutan tempahan juga permintaan ke atas projek makanan sunnah melalui HAIFAA' MUSLIMAH... MasyaALLAH, syukran Ya ALLAH...Ya, itu cinta hati aqma sekarang!

Walau dalam penantian dan pencarian yang berbatas, terselit keyakinan atas surprise-surprise dari ALLAH yang telah tersedia buat aqma tiap hari... Doakan yang terbaik buat aqma ya teman-teman... Bercerita tentang S.U.R.P.R.I.S.E ALLAH berkenaan dengan jodoh... Heeee... Aqma tak dapat nak kata apa-apa, tetapi ALLAH bukakan mata aqma untuk menemui satu article melalui twitter & fb Teladan Rasul... Mata tertancap pada satu status yang memaut hati aqma... Aqmaa sharingkan buat semua di sini... Selamat membaca! (Dalam hati... Ciri-ciri dibawah adalah idaman seluruh ukhti yang berada diatas muka bumi ini... Harapnya ALLAH berikan surprise yang terbaik buat aqma dan ukhti-ukhti diluar sana yang masih menanti surprise dari ALLAH!)


INILAH LELAKI IDAMANMU…SAUDARIKU..

PERTAMA : Dia adalah seorang laki-laki yang taat beragama, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “…Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (Al Baqarah : 221)

Diharapkan sekali menjadi syarat nomor wahid untuk calon suami idaman (selain sudah muslim tentunya) adalah seorang laki-laki yang taat dan memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, karena seorang calon suami seperti ini telah memenuhi syarat menjadi calon pemimpin rumah tangga, dengan ilmu agama yang ia miliki dan bekal keimanan-nya, sangat diharapkan calon suami seperti ini mampu mendidik anak dan istrinya kelak menjadi seorang yang shalih dan shalihah, menjadi hamba-hamba Allah Ta’ala yang taat pula, sehingga keharmonisan dan tersusunnya suatu rumah tangga yang sakinah bisa (insya Allah) diwujudkan.

KEDUA : Dia adalah orang yang hafal atau mengerti sebagian dari Al-Qur’an : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menikahkan seseorang dengan (mahar) beberapa ayat Al-Qur’an yang ia hafal. [HR. Al-Bukhari (5029), dan Muslim (1425)]

Seorang calon suami yang banyak memiliki hafalan Al-Qur’an merupakan calon pasangan yang ideal bagi seorang wanita yang shalihah, seorang calon pemimpin rumah tangga yang ideal tentunya harus saggup mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarganya kelak, menjaga hafalan dan bacaan Al-Qur’an anak dan istrinya, apalagi jika sang calon suami juga memahami tafsir ayat dari hafalan Al-Qur’annya, sehingga bisa menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan rumah tangga kesehariannya.

KETIGA : Dia adalah seorang laki-laki yang mampu memberikan ba-ah (nafkah) dengan kedua macamnya, yaitu kemampuan untuk berjima’, dan kemampuan untuk memberikan pembiayaan nikah juga biaya hidup.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi kepada para pemuda untuk menikah ketika mereka mampu memenuhi ba-ah, dan beliau juga berkata kepada Fathimah binti Qais : “Adapun Mu’awiyah adalah seorang laki-laki yang fakir.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]

Walaupun kaya raya bukan merupakan syarat, namun tetap diharapkan seorang ikhwan memiliki pekerjaan yang mampu dia gunakan untuk biaya pernikahannya dan untuk menghidupi anak-istrinya, walaupun tiap tahun menjadi “kontraktor” (tukang kontrak rumah-red), sudah dianggap mampu untuk memulai kehidupan rumah tangga, selain mampu memberikan kebutuhan biologis pada istrinya (bukan laki-laki yang impoten), sangat diharapkan untuk sebuah rumah tangga tidak dimulai dengan kehidupan menumpang orang tua (Pondok Mertua Indah).

KEEMPAT : Dia adalah seorang laki-laki yang lemah lembut kepada wanita : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Jahm : “Adapun Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya (suka memukul), maka nikahilah Usamah.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]

Hendaklah ada pada diri seorang calon suami sifat lembut dan romantis, karena akan semakin menambah mekarnya bunga-bunga cinta dalam rumah tangga, sehingga seorang wanita bisa benar-benar merasakan ketentraman dalam hidup berumah tangga, seorang calon suami hendaknya seseorang yang mampu tampil bijak dan mampu menahan amarah ketika melihat suatu hal yang tidak mengenakkan hatinya pada istrinya. Seorang calon suami idaman adalah laki-laki yang mampu tampil sebagai pengayom dalam rumah tangganya, juga seorang laki-laki yang pandai menumbuhkan suasana tentram dalam rumah, tidak suka teriak-teriak dan tukang marah, seorang laki-laki yang santun tutur kata dan penuh kasing saying kepada istrinya kelak.

KELIMA : Istrinya senang melihatnya, sehingga di antara keduanya tidak ada kerenggangan dan si wanita tidak ingkar ketika hidup bersamanya. Dalam hal ini memang seorang laki-laki mampu menjaga penampilan dan badannya, sebagaimana seorang ikhwan mengharapkan calon istri yang semampai, begitu juga seorang akhwat ingin mendapatkan seorang calon suami yang memiliki postur ideal (tidak mesti harus tampan seperti bintang sinetron), maksudnya, hendaknya seorang ikhwan tidak membiasakan diri punya perut yang gemuk sehingga tidak enak dipandang, kemudian hendaknya ikhwan menjaga bau tubuhnya agar selalu tampil menyenangkan saat di hadapan istri, potongan rambut juga jangan acak-acakan seenaknya, mengenakan pakaian taqwa dengan baik dan rapi, maka akan menampilkan sosok berwibawa dan sejuk dilihat.

Perkara wajah (tampang) dalam hal ini relatif, tergantung dari pihak calon istri ketika nazhar (melihat calon istri / suami), namun kami nasihatkan kepada ukhti fillah agar tidak hanya melihat ketampanan fisik kemudian melupakan akhlak calon suami, dan ada sebuah tips kecil bagi akhwat yang kurang berkenan ketika nazhar “bahwa cinta bisa mudah tumbuh ketika calon suami memiliki akhlak yang mulia”

KEENAM : Dia adalah seorang laki-laki yang tidak mandul. Hal ini karena adanya riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan keturunan kecuali jika ada beberapa faktor pendukung untuk menikah dengannya.

Buah pernikahan adalah dengan hadirnya anak-anak yang bisa menyejukkan pandangan dalam rumah tangga, sangat diharapkan akan muncul benih-benih yang shalih dan shalihah dalam sebuah pernikahan seorang muslim dengan muslimah, namun jika ada kondisi lain yang tidak memungkinkan menjadi pengecualian bagi seorang muslimah yang berbesar hati untuk menikah dengan seorang lelaki yang mandul namun memiliki akhlak yang mulia, namun hendaknya hal ini disampaikan pada saat proses khitbah agar diketahui kekurangan masing-masing pihak dan tidak ada unsur penipuan dalam pernikahan.

KETUJUH : Berasal dari lingkungan yang mulia, Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia seperti barang tambang emas dan perak. Yang terbaik dari mereka pada masa jahiliyah adalah yang terbaik pula pada masa Islam apabila mereka berilmu.”

Lingkungan kadang berpengaruh besar terhadap akhlak seseorang, maka pilihlah calon suami yang memiliki pergaulan yang syar’i, bukan laki-laki yang suka nongkrong di pinggir jalan atau laki-laki yang gemar berpesta serta suka bergaul dengan sembarang orang, namun carilah seorang calon suami yang gemar menghadiri ta’lim-ta’lim yang mengajarkan Islam yang syar’i dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga dari pergaulan yang mulia ini diharapkan mampu muncul sosok yang bersih dan jauh dari bisikan-bisian maksiyat.

dari :ummuafif.com

Tuesday 2 October 2012

s.a.h.a.b.a.t


Reaksi emosi jangan dituruti, 
kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi. 
Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. 
Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. 
Sahabat sejati menjadi pendorong impian. 
Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.

Terima kasih s.a.h.a.b.a.t...

P/S: Girls jangan lupa our private 'bachelorette abaya party' untuk raikan Miss Emy nanti ya... Be bold kerana akan ada surprise buat kalian! Hhehehehee... Sebab, surprise ini julung-julung kali kita dapat... Thanks to HAIFAA' MUSLIMAH! Kikikiki... 

Jangan ragu nikmat yang diberi ALLAH

Salam sahabat juga pembaca lelap yang aqma kasihi kerana ALLAH S.W.T...
Saat hati gundah dan berduka cita tentu saja kita akan down to the max, tanpa memikirkan perkara apa-apa lagi. Kadang-kadang kita kene duduk bersendirian bermuhasabah diri kita, mungkin ada khilaf yang kita tak terlihat mahupun dosa yang kita tak nampak... Tabah ya teman-teman... Aqma juga didalam stage yang...... Ianya Kifarah dan Tarbiyah dari ALLAH, InsyaALLAH kabus tak akan berpanjangan... Doakan yang terbaik buat semua ya!


Bersama kita muhasabah. Akhir surah ni, kena sujud sajadah ya sahabat-sahabat semua.....

"Dan bahawa sesungguhnya, dialah yang menyebabkan seseorang itu bergembira tertawa dan menyebabkan (seseorang itu brdukacita menangis;dan bahhawa sesungguhnya, dialah yang mematikan dan menghidupkan; dan bahawa sesungguhnya, dialah yang menciptakan pasangan- lelaki dan perempuan, daripada setitis air mani ketika dipancarkan (ke dalam rahim);

dan bahawa sesungguhnya, dialah yang tetap menghidupkan semula makhluk-makhluk yang mati; dan bahawa sesungguhnya, Dialah yang memberikan sesiapa yang dikehendakinya apa yang diperlukannya dan memberikannya tambahan yang boleh disimpan; dan bahawa sesungguhnya, dialah Pencipta bintang Syi'ra;

dan bahawa sesungguhnya, dialah yang membinasakan bangsa Aad yang pertama (bangsa Nabi Hud), dan bangsa Thamud (bangsa Nabi Soleh). Maka tidak ada seorang pun daripada kedua-dua kaum itu yang dibiarkan hidup. Dan kaum Nabi Nuh sebelum itu telah juga dibinasakan. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sangat zalim dan sangat mellampaui batas. Dan bandar-bandar yang ditunggang balikkan itu, dialah yang mengangkatnya ke angkasa dan menghempaskannya ke bumi; Lalu penduduk bandar-bandar itu diliputi azab seksa yang meliputinya.

Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhanmu yang tidak terhingga itu engkau ragu-ragukan, wahai manusia? Al-Quran ini adlah pemberi amaran di antara jenis-jenis amaran yang telah lalu! Telah hampir masa datangnya hari kiamat; tidak ada sesiapapun selain Allah yang dapat menahan atau menghapuskan huru-hara 'hari kiamat' itu.

Maka patutkah kamu merasa hairan terhadap keterangan-keterangan al--Quran in sehingga kamu mengingkarinya? Serta kamu tertawa mengejek-ngejeknya dan kamu tidak mahu menangis menyesali kesalahan kamu serta takutkan balasan buruk yang akan menimpa kamu? Sedang kamu adalah orang-orang yang sombong, angkuh lagi yang melalaikan kewajipan?

Oleh yang demikian, hendaklah kamu sujud kepada Allah yang menurunkan al-Quran itu dan beribadahlah kamu kepada-Nya dengan sepenuh-penuh tauhid."

(surah al-Najm; ayat 43 hingga 62)

p/s: Tak salah menangis, tak salah tertawa. Itulah kehidupan. Solat dan Sabar ya bila kita menghadapi masalah :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...